Luna Tak Hadir di Acara WFP
'Mangkir' Jalan Santai, Beralasan Berhalangan
Senin, 07 Juni 2010 – 02:17 WIB
JAKARTA - Beredarnya video porno dengan pemain yang mirip Luna Maya dan kekasihnya, Nazril Irham atau yang akrab disapa Ariel, agaknya cukup berdampak pada kinerja perempuan asal Denpasar, Bali tersebut. Salah satunya adalah dalam menjalankan tugas di World Food Programme (WFP).
Luna memang ditunjuk WFP sebagai salah satu ikon lembaga yang ada di bawah payung PBB tersebut. Menurut pihak WFP, perempuan berusia 26 tahun itu memilih mangkir, alias absen dari acara yang digelar WFP, Minggu (6/6) kemarin. Padahal sebelumnya, dalam siaran pers WFP dicantumkan bahwa duta nasional WFP tersebut akan melakukan kegiatan jalan santai bareng, bersama lebih dari 7.500 orang yang telah mendaftar.
"Katanya, (Luna) ada acara. Dia berhalangan hadir," tegas Public Information Officer WFP, Mitra Salima Suryo, ketika ditemui dalam acara "Ambil Satu Langkah Tuntaskan Gizi Buruk Bersama Duta Nasional WFP Indonesia, Luna Maya", di Plaza Barat Senayan, Jakarta Selatan.
Meski tidak mau banyak komentar soal beredarnya video adegan ranjang tersebut, Mitra menjelaskan, untuk menjadi duta memang harus memiliki kualifikasi yang baik di depan publik. Ketika disinggung apakah kasus video itu berdampak pada posisi Luna di WFP, Mitra menyatakan bahwa sampai saat ini dirinya belum mengambil langkah yang tegas. "Kalau masalah itu, saya enggak bisa jawab. Saya juga belum lihat," tukasnya.
JAKARTA - Beredarnya video porno dengan pemain yang mirip Luna Maya dan kekasihnya, Nazril Irham atau yang akrab disapa Ariel, agaknya cukup berdampak
BERITA TERKAIT
- Vadel Badjideh Tuding Nikita Mirzani Manfaatkan Kasus Demi Cuan
- Kuasa Hukum Sebut Andrew Andika Bukan Pecandu Narkoba
- 3 Berita Artis Terheboh: Paula Curhat Kangen Anak, Rencana Ammar Zoni Setelah Bebas
- Kasus Investasi Bodong Rp 15 Miliar yang Dilaporkan Bunga Zainal Naik Penyidikan
- Kasus Hoaks Hamil di Luar Nikah Aaliyah Massaid Lanjut Gelar Perkara
- Minta Laura Meizani Muncul ke Publik, Vadel Badjideh: Sampai Kapan pun Saya Tidak Percaya