Luncurkan Buku Green Democracy, Sultan: Semangat Mewujudkan Keseimbangan dan Persatuan Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Setelah reformasi, Demokrasi Indonesia masih mengalami pasang surut. Bahkan tidak sedikit yang menganggapnya stagnan.
Demokrasi langsung yang mahal dan membutuhkan banyak energi terkait erat dengan pola eksploitasi sumber daya alam yang tidak sustainable dan tentunya berpengaruh terhadap kualitas lingkungan hidup.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Sultan B Najamudin saat memberikan sambutan pada acara meluncurkan bukunya berjudul Green Democracy di Ballroom Fairmont Hotel, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin saat acara peluncuran bukunya berjudul Green Democracy di Ballroom Fairmont Hotel, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2024). Foto: Humas DPD RI
“Pada prinsipnya kita ingin demokrasi dan kualitas lingkungan hidup (ecology) kita selalu dalam suasana yang sejuk dan seimbang di era krisis iklim. Semuanya bisa dimulai dengan semangat rekonsiliasi dan persatuan nasional dari semua elemen bangsa,” ujar Sultan mengawali sambutannya.
Keseimbangan demokrasi (check and balances) dan keseimbangan ecology, kata Sultan, menjadi kata kunci dari buku yang ditulisnya itu.
Hijau bukan sekadar warna, tetapi juga menjadi simbol harapan, tumbuh, muda, kemakmuran dan keseimbangan.
Demokrasi langsung yang mahal dan membutuhkan banyak energi terkait erat dengan pola eksploitasi sumber daya alam yang berpengaruh terhadap kualitas lingkungan.
- Sultan dan Beberapa Senator Rusia Membahas Kerja Sama Pertahanan dan Pangan
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024
- Anggota DPD RI Ning Lia Bertemu Penjabat Gubernur Jatim untuk Serap Aspirasi untuk Kemajuan Daerah
- Senator Filep Wamafma Mengapresiasi Kemendikbud Tetap Jalankan Program Beasiswa PIP dan KIP Kuliah
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Mengapresiasi Kejagung Tindak Tiga Hakim Terduga Terima Suap