Luncurkan Hilirisasi Peternakan, Mentan Syahrul Sampaikan Sejumlah Harapan

Dia menyampaikan pemerintah juga telah menetapkan Peta Jalan Pengembangan Persusuan Organik Nasional Tahun 2022-2026, sehingga pengembangan susu organik di Indonesia dapat didorong secara maksimal dan mampu menembus pasar ekspor dunia.
"Kami harap para peternak sapi perah organik lainnya dapat menghasilkan berbagai jenis produk olahan yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan nilai tambah serta daya saing, baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar Dirjen Nasrullah.
Sementara itu, Chargée d’affairs a.i. (Acting Ambassador of Denmark), Per Brixen menyampaikan pemerintah negaranya bangga dapat mendukung komitmen kuat pemerintah Indonesia dan para peternak.
Selain itu juga mendukung pengusaha perintis untuk mengembangkan produk susu organik di Indonesia sehingga dapat mencapai peluang ekspor baru, meningkatkan pendapatan peternak dan mengatasi tantangan lingkungan.
"Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari penggagas munculnya susu organik di Indonesia. Semoga hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan para peternak," ujar Per Brixen.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, lokasi pilot project pengembangan susu organik yang ada di KPSP Setia Kawan Pasuruan ini sejak dikonversi menjadi peternakan organik pada 2021, memiliki target produksi di tahun ini mencapai 32 ribu liter susu organik segar.
Susu organik segar sebanyak itu akan diolah menjadi 3 ton keju organik.
Kemudian proyeksi untuk 3 tahun ke depan (tahun 2026) produksi susu organik segar tahunan akan mencapai 1,5 juta liter dan keju organik sebanyak 157 ton.
Ini harapan Mentan Syahrul saat meluncurkan hilirisasi peternakan, berupa produksi perdana susu dan keju organik Indonesia di Pasuruan
- Kementan Gandeng Babinsa TNI untuk Jalankan Program Oplah di Malinau
- Raker Bareng Kementan, Anggota Komisi IV DPR Singgung Kesejahteraan Petani & Harga Cabai Rawit
- Balai Ternak BAZNAS Berdayakan Peternak Mustahik di Sleman
- Polda Jateng Pastikan MinyaKita di Kudus Sesuai Standar, Beda dengan Temuan Kementan
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag
- Kementan Gandeng Densus 88, Dorong Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Sektor Pertanian