Luncurkan IPEF, Biden Sebut AS Pemimpin Ekonomi Asia-Pasifik

“Amerika Serikat dan para mitranya di kawasan ini percaya bahwa sebagian besar kesuksesan kami dalam beberapa dekade yang akan datang akan bergantung pada seberapa baik pemerintah memanfaatkan inovasi —terutama transformasi yang akan berlangsung dalam sektor energi bersih, digital, dan teknologi— seraya membentengi ekonomi kita dari berbagai ancaman, dari rantai pasokan yang rapuh, korupsi, hingga suaka pajak. Model peran serta ekonomi masa lalu tidak mengatasi tantangan ini, yang membuat para pekerja, kalangan bisnis, dan konsumen kita menjadi rentan,” kata Gedung Putih.
Kerangka kerja ini akan berfokus pada empat pilar kunci untuk menegakkan komitmen berstandar tinggi yang akan memperdalam peran serta ekonomi di Indo-Pasifik, yaitu ekonomi yang terhubung, ekonomi yang tangguh, ekonomi bersih, dan ekonomi yang adil.
Diumumkan di sela-sela kunjungan Presiden Biden ke Tokyo, IPEF sejauh ini melibatkan 12 negara, yaitu AS, Australia, Brunei Darussalam, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, yang secara keseluruhan mewakili 40 persen dari produk domestik bruto (PDB) dunia. (ant/dil/jpnn)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden meluncurkan kemitraan ekonomi baru di wilayah Asia-Pasifik dengan Indonesia sebagai salah satu anggotanya
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik