Luncurkan Kapal Induk, Tiongkok Menuju Status Superpower
Bikin Waswas di Asia Pasifik
Minggu, 21 Agustus 2011 – 09:39 WIB
PERLAHAN tapi pasti, Tiongkok mewujudkan ambisinya untuk menjadi salah satu negara adidaya (superpower). Seiring dengan pertumbuhan ekonominya yang pesat, negeri Presiden Hu Jintao itu sukses melipatgandakan kekuatan militernya. Peluncuran kapal induk Shi Lang menjadi bukti meningkatnya kemampuan militer Tiongkok. Kapal induk yang dibangun dari bangkai kapal induk bekas Uni Soviet (Rusia) Varyag itu melakukan pelayaran perdana pada 10 Agustus lalu.
Sebelum dibeli Tiongkok, Varyag hanyalah sampah besi dan baja. Bahkan, kapal induk pengangkut pesawat itu belum pernah menjalani uji pelayaran. Kemampuan Varyag untuk mengarungi samudra pun diragukan. Angkatan Laut (AL) Uni Soviet meninggalkan begitu saja konstruksi Varyag di galangan kapal Mykolaiv di Laut Hitam pada 1992 seiring bubarnya negeri tersebut. Ketika itu, Varyag masih berwujud kapal setengah jadi.
Baca Juga:
Bahkan, Varyag sempat terbengkalai di wilayah pesisir Laut Hitam selama enam tahun. Pada 1998, pemerintah Tiongkok mengungkapkan ketertarikannya pada konstruksi kapal berukuran besar tersebut. Melalui sebuah perusahaan yang bermarkas di Makau, Beijing lantas melobi Ukraina yang mengantongi hak waris atas Varyag dari Uni Soviet. Saat itu, Beijing mengaku hendak menjadikannya sebagai kasino apung. Ukraina pun lantas memberikan restu.
Fakta bahwa Varyag belum pernah melewati uji layar membuat pemerintah Turki cemas. Mereka khawatir bahwa Varyag bakal tenggelam di Selat Bosphorus. Jika hal itu terjadi, konstruksi kapal sepanjang 300 meter itu jelas akan memantik kekacauan navigasi dan kerusakan lingkungan. Maklum, selat yang memisahkan Benua Eropa dan Asia itu menjadi salah satu titik strategis pelayaran internasional.
PERLAHAN tapi pasti, Tiongkok mewujudkan ambisinya untuk menjadi salah satu negara adidaya (superpower). Seiring dengan pertumbuhan ekonominya yang
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan