Luncurkan Kapal Induk, Tiongkok Menuju Status Superpower
Bikin Waswas di Asia Pasifik
Minggu, 21 Agustus 2011 – 09:39 WIB
Sedangkan AS punya pengalaman enam kali lipat lebih banyak dibandingkan Tiongkok dalam urusan kapal induk. Kemampuan tentara AS pun jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Tiongkok terkait teknik perang di atas kapal. Jika Tiongkok baru mulai berhubungan dengan kapal induk tahun ini, AS sudah mengoperasikan kapal induk sejak 1934. Hingga kini AS memiliki 11 kapal induk bertenaga nuklir. Masing-masing bisa mengangkut 80 pesawat.
Tetapi, pengalaman bukan segalanya. "Bagaimanapun, Tiongkok harus memulainya. Ibarat pasangan pengantin baru yang harus menjalani kehidupan rumah tangga karena sudah sah sebagai suami istri," ujar Andrew Erickson, pengajar U.S. Naval War College, mengibaratkan.
Dia yakin, setelah proses adaptasi terlewati, Tiongkok bakal tergiur untuk memproduksi kapal induk berikutnya. Bahkan, saat ini beredar kabar bahwa ada tiga kapal induk lain yang sedang dibangun Tiongkok di Dalian.
Menurut Erickson, Tiongkok sengaja melipatgandakan kekuatan militernya hanya untuk mempertahankan Taiwan. "Beijing jelas tak mau kehilangan Taiwan. Karena itu, mereka perlu melakukan serangkaian langkah antisipasi. Apalagi, belakangan hubungan militer Taiwan dan AS kian meningkat," katanya menganalisis.
PERLAHAN tapi pasti, Tiongkok mewujudkan ambisinya untuk menjadi salah satu negara adidaya (superpower). Seiring dengan pertumbuhan ekonominya yang
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan