Luncurkan Matapedia, JEC Hadirkan Ensiklopedia Digital Kesehatan Mata Pertama di Indonesia

Selain memperkuat sisi edukasi publik, Matapedia juga hadir menjawab tantangan besar layanan mata di Indonesia.
Data RAAB menunjukkan 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan—1,6 juta di antaranya buta, sementara 6,4 juta lainnya mengalami gangguan sedang hingga berat.
Padahal, jumlah dokter spesialis mata menurut PERDAMI hanya 3 ribu orang.
Artinya satu dokter mata harus menangani rata-rata lebih dari 2 ribu pasien, rasio yang sangat jauh dari ideal.
Direktur Utama RS Mata JEC @ Menteng sekaligus Ketua JECIM 2025 Dr. Referano Agustiawan, SpM(K) mengatakan ketimpangan antara kebutuhan layanan dengan ketersediaan SDM ini menjadi alasan kuat mengapa platform seperti Matapedia urgen tersedia.
"Kami ingin memastikan di tengah keterbatasan akses layanan langsung, masyarakat tetap bisa mendapatkan informasi yang tepat, akurat, dan bisa dipercaya,"
Dia berharap dengan hadirnya Matapedia tak ada lagi orang tua yang bingung menghadapi masalah mata anak karena informasi tidak akurat.
Tak ada lagi pasien glaukoma yang terlambat berobat akibat mitos yang dibacanya.
JEC Eye Hospitals and Clinics resmi meluncurkan Matapedia sebagai ensiklopedia digital kesehatan mata pertama di Indonesia bersamaan penyelenggaraan JECIM 2025
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- Perkuat Eksistensi, T-System Indonesia Bidik Sektor Pemerintahan Hingga Kesehatan
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Transformasi Sektor Publik Jadi Sorotan di SAMA Digital Connect 2025
- Genap 54 Tahun, Askrindo Fokus Perkuat Bisnis dan Transformasi Digital
- Mendunia, Herco Digital Raih Penghargaan di Asia Tenggara