Luncurkan Pedoman Injeksi Toksin Botulinum, KSDKI Harapkan Ini
Buku pedoman itu diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para praktisi dalam melakukan pemilihan Toksin Botulinum yang tepat.
Toksin Botulinum terbukti efektif dalam mengatasi masalah di bidang estetika, yakni penuaan (keriput), dan yang off label seperti hiperhidrosis (keringat berlebih), kulit berminyak, jaringan parut (keloid), dan nyeri pasca herpes (Neuralgia paska herpes).
Yulianto menambahkan, melalui buku itu dapat juga dipelajari teknis-teknis klinis yang disesuaikan dengan tipe anatomi orang Indonesia khususnya, dan orang Asia pada umumnya.
Sehingga dapat menumbuhkan kewaspadaan dan pengetahuan tentang pencegahan komplikasi pada pasien, serta akan meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan kepuasan pasien.
Kehadirkan pedoman tersebut didukung oleh para mitra dokter, salah satunya Mers Merz Aesthetics Indonesia.
"Pedoman itu dapat mendorong kepercayaan dan membantu dokter termasuk para pasien agar bisa terlihat lebih baik, merasa lebih baik, dan hidup lebih baik," kata Heidy Sembung, Chief Representative Merz Aesthetics Indonesia. (jol/jpnn)
KSDKI meluncurkan pedoman injeksi Toksin Botulinum atau botoks pertama di tanah air.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Tren Estetika Naik, Ini 5 Klinik Kecantikan yang Paling Diminati di Indonesia
- Indonesia Pegang Peran Penting dalam Seminar Estetika Internasional, Diinisiasi Dokter Teguh
- Citra Modern Residence, Hunian yang Memadukan Inovasi dan Estetika
- Tetap Cantik di Tengah Kabut Asap, Ini Tip dari Dokter Estetika
- 12 Negara Ikuti Pameran Kedokteran Estetika ISAM di ICE BSD
- Kata Abelina, Jadi Dokter Kecantikan Ternyata Tak Mudah, Begini Tahapannya