Lupa Bahasa Ibu, Hanya Bisa Bahasa Minang-Indonesia
Laporan TITIK ANDRIYANI Pariaman
Kamis, 15 Oktober 2009 – 08:55 WIB
Bersyukur, kata dia, warga keturunan India memiliki toleransi tinggi. Mereka saling membantu. Termasuk, warga India yang merantau di Medan dan Jakarta turut memberi bantuan. "Alhamdulillah, kami tidak merasa kekurangan," ucap pria 58 tahun itu.
Meski rumahnya porak-poranda, dia bersama warga lain tak berencana pindah. Sebab, leluhurnya sudah lama tinggal di kampung itu. "Kami ini sudah keturunan ke tujuh," ucapnya.
Meski sudah lama berbaur dengan warga lokal, Idris mengaku tak melupakan budaya aslinya. Ketika acara pesta, dia sering mengenakan sari (pakaian khas wanita India). "Kami juga masih menggelar pesta ala India," ucapnya. (nw)
Di Pariaman dan Padang terdapat kampung Keling, yang penduduknya adalah warga keturunan India muslim. Kampung mereka ikut porak-poranda oleh gempa
Redaktur & Reporter : Auri Jaya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408