Lupakan Batu Bara, Saatnya Fokus Perdagangan dan Jasa
Hal itu bisa mengurangi ketergantungan Samarinda dari pasokan barang dari luar daerah.
“Berapa ketahanan pangan Samarinda bila pasokan terhenti? Bisa jadi tak tahan lebih dari tiga hari,” papar dia.
Dia mengakui, sektor pertambangan juga mengundang masyarakat datang ke Samarinda.
Namun, ketergantungan terhadap pertambangan yang tidak stabil itu harus disudahi.
“Biaya perbaikan lingkungan lebih mahal dibandingkan kontribusinya. Dampak kerusakan bikin Samarinda banjir. Padahal, sektor perdagangan dan jasa mengandalkan kenyamanan bebas banjir,” ujar dia.
Selain itu, sektor perumahan juga harus dibatasi dengan sangat selektif. Pembangunan properti saat ini sudah menyasar ke bukit dan rawa.
Hal ini dinilai ikut menyumbang kontribusi banjir di Samarinda jika tidak dikelola dengan detail.
Sektor pendidikan dan kesehatan di Samarinda, sambung Hairul, perlu dikembangkan terus.
Pemerintah Kota Samarinda diminta menyiapkan berbagai strategi agar tak terlalu bergantung pada batu bara.
- Pengusaha Batu Bara Ini Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ada Apa?
- Perusahaan Batu Bara Ini Berkomitmen Menjaga Lingkungan di Area Tambang
- RSUD AWS Samarinda Masuk Jajaran 10 Rumah Sakit Layanan Kanker Terbaik Nasional
- Sukses! Workshop Fesbul di Kota Samarinda Diburu Sineas
- KPK Dalami PNBP dari Tambang Batu Bara ke Anak Buah Sri Mulyani
- PT GKP Tegaskan Komitmen Patuhi Hukum dan Kelestarian Lingkungan