Luqman Hakim: Harga Tes PCR Rp 300 Ribu Pebisnis Sudah Untung Banyak
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Luqman Hakim meminta pemerintah menunjukkan keberpihakan kepada rakyat dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
Salah satunya, kata Luqman, pemerintah tidak menguntungkan pebisnis tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dalam menanggulangi pandemi, dengan menjadikan tes tersebut sebagai syarat menggunakan transportasi udara.
"Sudah saatnya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 lebih menunjukkan keberpihakannya kepada kebutuhan rakyat," kata Luqman Hakim melalui keterangan persnya, Rabu (27/10).
Wakil ketua Komisi II DPR itu menuturkan bahwa pebisnis tes usap PCR sudah banyak untung selama pandemi Covid-19.
Harga tes tersebut pernah tercatat sebesar Rp 900 ribu.
Kini, pemerintah menetapkan harga tes usap PCR Rp 300 ribu.
Menurutnya, dengan harga Rp 300 ribu itu ternyata pebisnis juga masih menerima keuntungan.
"Lah, ternyata dengan harga Rp 300 ribu saja mereka sudah untung banyak. Sudah berapa puluh juta kali konsumen memakai tes PCR selama hampir dua tahun pandemi berlangsung," kata Luqman.
Luqman Hakim menegaskan ternyata dengan harga tes usap PCR Rp 300 ribu saja, pebisnis sudah untung banyak.
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Rapat Bareng Kepala Baratin, Anggota Komisi IV Singgung Pengawasan Berbasis AI
- Anggota DPR RI Mufti Anam Kecam Aksi Transgender Isa Zega Umrah Pakai Jilbab