Lusa, Hakim MK Mulai Diperiksa
Mahfud MD Pilih BW dan Saldi Isra
Sabtu, 06 November 2010 – 07:14 WIB
Mahfud mengatakan, surat keputusan (SK) pengangkatan mereka akan segera dia teken. Bahkan, dia menjanjikan penandatanganan SK itu bisa dilakukan pada hari ini (6/11) atau besok Minggu (7/11). ’’SK itu tidak ada hari kerja. Besok hari libur pun tetap akan saya tanda tangani,’’ tegas lelaki asli Madura tersebut.
Alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) itu menegaskan, MK serius mengusut isu suap yang diembuskan Refly melalui tulisan opini di media. Dia justru berharap kasus itu tidak menguap dengan meminta Refly menginvestigasinya. ’’Jangan sampai gone with the wind alias menguap bersama angin,’’ katanya.
Mahfud memang tidak main-main dalam menyikapi tuduhan Refly. Ketika jumpa pers di gedung MK kemarin, semua hakim konstitusi dihadirkan. Hanya dua hakim yang absen. Yakni, Arsyad Sanusi dan Muhammad Alim yang sedang cuti. Sekjen MK Janedjri M. Gaffar juga mendampingi. Kata Mahfud, tugas utama Refly adalah mencari hakim konstitusi yang menerima suap. Jika dia mampu menyebutkan nama, hakim tersebut tidak hanya dipidanakan. Tapi juga akan menjalani sidang panel etik untuk diusulkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar diberhentikan dengan tidak hormat.
Hakim konstitusi Akil Mochtar menambahkan, jika Refly tidak mampu menunjukkan atau paling tidak menyebutkan orang yang hendak menyuap, MK akan memidanakan Refly. Pasal yang dijeratkan, kata Akil, bisa berlapis-lapis. Mulai pasal pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan, hingga penerbitan berita bohong. Ancaman hukumannya mulai dua tahun hingga sepuluh tahun.
JAKARTA -- Isu hakim konstitusi penerima suap mulai memasuki babak baru. Ketua tim investigasi Refly Harun telah memilih dua anggota tim. Yakni,
BERITA TERKAIT
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Demi Perbaikan Hukum, Presiden Prabowo Disarankan Mencopot Jenderal Listyo