Luthfi Diduga Tempatkan Pejabat Tinggi Lewat Bunda Putri
L: Bukan, maksud saya dia kan decision maker. Bunda kan mengkondisikan para decision maker. Kerjaan lebih berat mengkondisikan pada decision maker daripada yang pengambil keputusan sendiri.
B : Jadi kalo si Fathan itu kita minta tempatkan atau kita barterlah dengan Dirjen, itu masih beratlah. Ini cuma untuk pintu masuk. Beratnya di mana? Dan Bunda kan gak ngerti untuk satu ini saja deh, entar juga penuh, ngapain di atas Bunda gak kenal orang, kenapa Bunda harus milih, karena Bunda tahu kapasitas orang ini. Kalo gak tau waaah gak berani kita, mau ngejodoh-jodohin orang. Ini dunia akhirat, Bunda gak berani.
Kemudian, Bunda mengembalikan lagi telepon Ridwan. Nah, Ridwan pun berbicara lagi dengan Luthfi.
L : Siapapun yang diprospek pasti marah besar Bunda, itu gimana ceritanya kok bisa begitu dia?
R: Saya gak paham, yang jelas Bunda keki beneran.
L: Siapapun yang di posisi dia pasti akan marah besar.
L: Diakan decision maker, itu otoritas dia. Sementara yang diminta dia bukan otoritas Bunda. Bunda hanya mengkondisikan orang-orang pengambil keputusan agar keputusannya sesuai apa yang dia mau dan lebih berat pekerjaan dia dari pada pekerjaan menteri. Yang menentukan ya kewenangan dia sendiri.
R: iya ini sampai dibatalin, harusnya selesai hari ini sama Dipo.
JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi memutar sejumlah sadapan rekaman pembicaraan telepon, dalam persidangan di Pengadilan
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan