M. Adlan Ciptakan Pedia, Aplikasi Kalkulator Kesehatan Multiguna
Berawal dari Rasa Prihatin Melihat Orang Salah Diet
’’Sebab, ada yang salah diet. Kondisi tubuhnya sebetulnya sudah ideal, tapi tetap diet. Akibatnya, tubuh jadi kekurangan asupan makan,’’ paparnya.
Dari situlah, Adlan lalu mencari materi kesehatan yang diperlukan untuk mengisi database aplikasinya. Dia meminta bantuan dr Maxwadi Maas, kerabatnya yang bekerja di RS Puri Cinere. Melalui komunikasi intensif dengan Maas itulah, Adlan bisa mengumpulkan rumus-rumus kesehatan dengan basis berat badan.
”Saya banyak dibantu saudara saya itu untuk mendapatkan database tersebut,” tegasnya.
Hobi Adlan membuat karya inovasi sudah terdeteksi sejak kecil. Misalnya, dia pernah penasaran dengan jarum jam yang terus berputar sehingga menjadi acuan waktu. Dia lalu membongkar jam dinding untuk dia teliti.
Adlan juga pernah membuat payung solar cell. Payung ”ajaib” karyanya itu bisa digunakan untuk mengisi baterai perlengkapan elektronik seperti handphone dan sejenisnya. Payung tersebut dilengkapi peranti yang mampu menangkap tenaga surya, yang kemudian disalurkan ke perangkat elektronik yang di-charging. ”Pernah dipakai tukang sayur supaya handphone-nya on terus,” ujar Adlan.
Karya inovasi Adlan lainnya adalah Gryllotalpoid, Robot Pembersih Saluran Air di Jakarta Masa Depan. Inovasi itu meraih juara kedua dalam kontes Indonesia Information and Communication Technology Award (Inaicta) 2013 yang diselenggarakan Kementerian Kominfo. Robot buatan Adlan tersebut memiliki moncong sejenis mesin bor. Moncong itu berfungsi untuk menghancurkan segala sumbatan kotoran di selokan-selokan. ”Banjir di Jakarta di antaranya disebabkan saluran air yang mampet,” ucapnya.
Sesuai dengan namanya, robot pengebor sumbatan sampah selokan tersebut terinspirasi dari serangga anjing tanah (orong-orong/gryllotalpidae). Hewan mungil itu memiliki sepasang kaki kuat di samping kepalanya. Sepasang kaki tersebut berfungsi menggali tanah untuk tempat tinggal. Dari situlah Adlan berhasil menciptakan robot pintar tersebut.
Berkat beragam prestasinya itu, Adlan sudah ”dipinang” sebuah perguruan tinggi swasta terkenal di Jakarta untuk kuliah gratis. Namun, dia belum memastikan apakah akan memanfaatkan beasiswa tersebut atau kuliah di kampus lain selulus SMA nanti. ”Intinya, saya ingin masuk kuliah kelompok teknik elektronika dan teknik komputer untuk mengembangkan hobi saya ini,” tegas dia. (*/c11/c10/c9/ari
Di tengah serbuan aplikasi impor, segelintir anak bangsa tidak sekadar menjadi pengguna. Tetapi, mereka menjadi pencipta aplikasi yang mampu menyedot
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408