M Qodari: Elektabilitas Ganjar Pranowo Bisa Turun Dua Digit, Begini Alasannya

M Qodari: Elektabilitas Ganjar Pranowo Bisa Turun Dua Digit, Begini Alasannya
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. Foto : Ricardo/JPNN.com

Namun, kata Qodari, untuk pastinya berapa persen elektabilitas Ganjar Pranowo harus menunggu hasil rilis dari lembaga survei.

“Dan, penggemar sepak bola ini biasanya juga fanatik ya mereka ini punya semangat solidaritas yang sangat kuat. Jadi, efeknya mungkin berbeda untuk tema-tema atau isu-isu yang lain. Menurut saya bisa turun sampai 5 persen sampai 10 persen barangkali, tetapi untuk pastinya kita tunggu survei yang akan dilakukan oleh lembaga-lembaga survei,” sambungnya.

Selain kekecewaan dari penggemar sepak bola, Qodari memprediksi elektabilitas Ganjar akan merosot akibat dianggap sebagai antitesa dari Presiden Jokowi.

Suara dukungan Ganjar, kata Qodari, diyakini berasal dari Presiden Jokowi. Namun, ketika dinilai berlawanan maka suara tersebut akan lari.

“Kenapa elektabilitas Ganjar bisa turun. Satu, berangkat dari asumsi bahwa suaranya Ganjar itu ya notabenya suara Jokowi. Jadi, pemilih-pemilih Jokowi begitu, Jokowi sudah tidak bisa maju lagi mencari alternatif dan itu ada pada diri Ganjar karena sama-sama Jawa Tengah, sama-sama PDI perjuangan dan variabel-variabel lainnya,” tutur Qodari.

"Dalam konteks Piala Dunia U-20 ini, Ganjar posisinya diametral bertentangan dengan Jokowi. Istilah saya itu ya antitesis. Jadi, Ganjar telah menjadi antitesis Jokowi," imbuhnya.

Sementara itu, Qodari melihat basis dukungan terhadap Ganjar masih belum sesolid atau sekuat dukungan kepada Presiden Jokowi.

“Nah mereka lari, karena mereka sesungguhnya adalah pendukungnya Jokowi. Kalau masih ada Jokowi ya mereka pilih Jokowi lagi. Jadi. sebetulnya basis pemilihnya Ganjar itu sangat voletile, sangat cair, rapuh sangat tergantung juga penilaian mereka seberapa jauh Ganjar itu harmoni selaras dengan Pak Jokowi," ujar Qodari.

Ganjar sebagai capres sekaligus Gubernur Jateng mendapatkan respons negatif dari masyarakat karena dianggap sebagai biang keladi batalnya Piala Dunia U-20.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News