MA 60 Sumbang Rp 1,2 Miliar Perhari
Kamis, 19 Mei 2011 – 06:21 WIB
JAKARTA - Komisi V DPR RI mendesak pemerintah dan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) untuk meng-grounded 12 pesawat MA 60 buatan Tiongkok yang masih dioperasikan maskapai itu. Jika itu dilakukan Merpati diperkirakan menderita kerugian yang cukup besar. Desakan untuk menggrounded 12 pesawat MA 60 yang masih dioperasikan Merpati itu muncul dari para anggota Komisi V yang khawatir kecelakaan di Kiamana terulang kembali. Pasalnya mereka masih meragukan kelayakan pesawat MA 60 karena belum memiliki standar internasional seperti FAA (Federal Aviation Administration) yang dikeluarkan otoritas penerbangan Amerika Serikat.
"Pendapatan dari MA 60 itu cukup besar bagi kami, setiap bulan kira-kira masih menyumbang Rp 1,2 miliar perhari dari 12 pesawat MA 60 yang beroperasi," ujar Direktur Niaga Merpati, Tony Aulia Achmad disela rapat kerja dengan Kementerian Perhubungan dan Komisi V DPR RI kemarin. Jika dikalikan sebulan, maka ke 12 pesawat MA 60 tersebut dapat memberikan pendapatan sebesar Rp 36 miliar perbulan bagi Merpati.
Dengan perhitungan seperti itu, berarti setiap pesawat MA 60 dapat menyumbang pendapatan sebesar Rp 100 juta per unit perhari Pemasukan sebesar itu tentu sangat membantu aliran modal (cashflow) perseroan yang saat ini masih merugi. Apalagi satu unit pesawat MA 60 yang dibeli dari Tiongkok tidak lagi dioperasikan setelah jatuh di perairan Kaimana Papua beberapa waktu lalu. "Kita tidak ingin itu (MA 60) digrounded," cetusnya.
Baca Juga: