MA Keluhkan Anggaran Seleksi Cekak
Penyebab Rendahnya Kualitas Hakim Tipikor
Minggu, 26 Agustus 2012 – 05:08 WIB
JAKARTA - Salah satu penyebab rendahnya kualitas hakim ad hoc pengadilan tipikor adalah cekaknya anggaran seleksi penerimaan. Ketua Muda Pidana Khusus Mahkamah Agung (MA) Djoko Sarwoko mengatakan, anggaran seleksi hakim non karir selama ini hanya sebesar Rp 2 miliar dan angka tersebut dirasa sangat kurang lantaran seleksi hakim tersebut seharusnya berjalan ketat. Nah, karenanya kata dia, dalam tahun ketahun penelusuran rekam jejak calon hakim ad hoc pun mengalami kekurangan dana. Jadi, penelusuran tersebut tidak bisa maksimal. Padahal penelusuran rekam jejak merupakan aspek paling penting untuk menyaring hakim yang benar-benar bersih.
"Anggarannya memang sangat terbatas," kata Djoko kemarin (25/8). Bahkan, kata dia, di tahun-tahun awal seleksi ad hoc pada 2009, tidak ada anggaran khusus untuk seleksi hakim tipikor sehingga dicarikan dari anggaran-anggaran lainnya.
Karena itu, Djoko memaklumi salah satu penyebab jeleknya hasil seleksi ini lantaran kurangnya anggaran. Menurutnya, alokasi anggaran yang paling besar adalah digunakan untuk iklan perekrutan di surat kabar. "Bayangkan sekali mengiklan di koran nasional saja bisa sampai Rp 200 juta," imbuhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Salah satu penyebab rendahnya kualitas hakim ad hoc pengadilan tipikor adalah cekaknya anggaran seleksi penerimaan. Ketua Muda Pidana Khusus
BERITA TERKAIT
- Gelar Jumat Berkah, Raffi Ahmad & Rudy Salim Berbagi ke Anak-Anak Yatim
- Pak Kaban Tegaskan soal Syarat Honorer jadi PPPK Paruh Waktu
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1, Bandingkan Masa Kerja Mereka
- Tante Suami Nikita Willy Tak Menyerah, Klaim Punya Bukti Baru
- Diagendakan Bakal Diperiksa Besok, Hasto Hari Ini Berjoget Los Dol Diiringi KPK
- Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Diberi Banyak Apresiasi Saat Evaluasi Kinerja di Kemendagri