MA Paling Jeblok, KPK Terbaik
Senin, 29 Desember 2008 – 01:22 WIB
Tak tanggung-tanggung, LBH Masyarakat memberikan nilai -3,07. ’’Kasus-kasus yang masuk ke MA selalu tidak transaparan. Kami menilai, MA gagal menciptakan keterbukaan akses kepada publik,’’ katanya.
Baca Juga:
Selain itu, tidak ada prestasi atau terobosan progresif yang dilakukan lembaga yang berkantor di samping Istana Merdeka itu. Faktor akuntabilitas dan intregitas hakim-hakimnya juga dinilai sangat rendah. LBH Masyarakat memberi Polri nilai -2,09. ’’Ada kasus-kasus salah tembak dan salah tangkap, penanganan kasus demontrasi juga masih dengan kekerasan,’’ kata Tobas.
Polri yang sedang mengalami transisi kepemimpinan dari Kapolri lama Jenderal Pol Sutanto kepada Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri itu juga dinilai belum sepenuhnya transparan. ’’Meski begitu, harus diakui, Polri mau untuk berbenah. Itu jauh lebih baik daripada stagnan dan acuh tak acuh dengan kritik masyarakat,’’ katanya.
Tobas menambahkan, Kejaksaan Agung mendapat nilai -3,02 karena salah satu jaksanya terbukti melakukan tindak pidana korupsi. ’’Kasus Urip Tri Gunawan merupakan bukti nyata ada masalah di Kejagung,’’ ujarnya.
JAKARTA - Kinerja lembaga-lembaga hukum di Indonesia sepanjang 2008 tak ada yang benar-benar istimewa. Begitulah penilaian Lembaga Bantuan Hukum
BERITA TERKAIT
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC