MA Paling Jeblok, KPK Terbaik
Senin, 29 Desember 2008 – 01:22 WIB
Menurut Djoko, secara kelembagaan, MA masih sangat dibutuhkan pencari keadilan. ’’Saya kira, siapa pun tidak dapat menafikan fakta itu jika mau bicara jujur atas dasar hati nurani,’’ tegasnya.
’’MA ini milik bangsa dan negara. Harus kita jaga dan perbaiki bersama. Jangan terus dihujat karena justru akan makin merusak tatanan kehidupan berdemokrasi,’’ jelasnya. Secara pribadi, Djoko mengatakan sepakat bahwa Indonesia harus memiliki Mahkamah Agung yang kukuh dalam mengawal hukum sebagai panglima.
Kepala Biro Hukum dan Humas MA Nurhadi menambahkan, MA justru terus menuju kepada transparansi kinerja. Terutama menyangkut transparansi pengadilan. Misalnya, MA kini telah menerapkan transparansi pada aspek penggunaan biaya perkara di pengadilan.
Saat ini, kata Nurhadi, MA memang berjuang melawan kritik itu dengan kerja konkret. ’’MA fokus kepada pekerjaan menuju transparansi peradilan dan penegakan hukum. Meskipun, kami terus dikritik,’’ terang Nurhadi kemarin.
JAKARTA - Kinerja lembaga-lembaga hukum di Indonesia sepanjang 2008 tak ada yang benar-benar istimewa. Begitulah penilaian Lembaga Bantuan Hukum
BERITA TERKAIT
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah