Maaf Korban Banjir Jakarta, Kalian Hanya 0,38 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berusaha membuat skala banjir yang terjadi di Ibu Kota beberapa hari terakhir terlihat kecil dengan menyebut wilayah tergenang hanya 0,38 persen dari total 30.470 wilayah RT di Ibu Kota.
Padahal, ribuan warganya terdampak oleh banjir yang hanya 0,38 persen tersebut.
"Dari 30.470 RT, saat ini ada 116 RT yang di situ ada genangannya, yaitu 0,38 persen, jadi total 116 rt dari 30.470 RT di Jakarta," kata Anies saat menghadiri "Operasi Jayakarta Bermasker" di Jalan Raya Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (9/2).
Anies mengatakan penyediaan fasilitas bagi pengungsi di masing-masing wilayah terdampak banjir telah terkendali dengan baik. "Alhamdulillah dalam musim penghujan dan beberapa waktu ini mayoritas terkendali dengan baik," katanya.
Anies mengemukakan terdapat dua standar operasional prosedur (SOP) yang wajib dilakukan instansi terkait di Jakarta untuk menghadapi genangan air.
"Prinsip kita ada dua ukurannya. Pertama, bila terjadi hujan lebat, maka harus dipastikan jika muncul genangan, enam jam sesudah hujan berhenti genangan itu ditargetkan harus sudah bisa kering," katanya.
Yang kedua, kata Anies, tidak boleh ada korban jiwa dalam peristiwa banjir atau genangan air. Dua itu adalah key performance indicator (KPI) yang dipakai oleh seluruh jajaran.
"Insyaallah kita akan bisa melewati masa musim penghujan ini dengan baik," kata Anies. (ant/dil/jpnn)
Di saat ribuan warga Jakarta terdampak banjir, Gubernur Anies Baswedan berulang kali menekankan bahwa jumlah RT yang terendam hanya 0,38 persen
Redaktur & Reporter : Adil
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Pemprov DKI Jakarta Buka Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Pram-Rano Cairkan Bansos Rp 900 Ribu untuk Penerima KLJ, KAJ, dan KPDJ
- Damkar DKI Tangani 6.800 Kasus Lainnya di 2024, 4 Kali Lipat Melebihi Kebakaran