Maaf Udang

Oleh: Dahlan Iskan

Maaf Udang
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Ya sudah. Sejak habis sahur di atas kapal itu saya kuatkan niat untuk Lebaran kompak. Berarti masih dua kali lagi sahur: di Lombok dan di Pulau Moyo.

Baca Juga:

Habis subuhan saya siap-siap olahraga. Saya bawa HP dan speaker mini. Saya menuju jogging track di geladak yang menghadap langit.

Wow! Banyak penumpang yang sudah lebih dulu ''menduduki'' bagian-bagian strategis kapal Dharma Rucitra (milik Dharma Lautan Utama) yang paling atas ini: menanti indahnya terbit matahari.

Suasananya sudah seperti Lebaran: banyak yang pakai baju cantik. Saling canda dengan keluarga.

Anak-anak saling lari berkejaran. Baju-baju cantik itu untuk selfi. Dengan latar belakang fajar di ufuk timur.

Juga ada yang menempatkan matahari merah di posisi love lengan mereka.

Lokasi ideal yang sejak kemarinnya saya incar untuk senam-dansa juga sudah dipakai kumpul beberapa keluarga. Ups. Kalah dulu.

Saya salami mereka –kebetulan banyak yang mengenal saya. "Bagaimana kalau kita olahraga ramai-ramai di sini?" kata saya.

Pulang untuk Lebaran. Itulah mayoritas penumpang kapal ferry jurusan Surabaya-Lombok ini. Jumlahnya 980 orang –umumnya suami-istri dan anak.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News