Maaf Udang
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Ya sudah. Sejak habis sahur di atas kapal itu saya kuatkan niat untuk Lebaran kompak. Berarti masih dua kali lagi sahur: di Lombok dan di Pulau Moyo.
Habis subuhan saya siap-siap olahraga. Saya bawa HP dan speaker mini. Saya menuju jogging track di geladak yang menghadap langit.
Wow! Banyak penumpang yang sudah lebih dulu ''menduduki'' bagian-bagian strategis kapal Dharma Rucitra (milik Dharma Lautan Utama) yang paling atas ini: menanti indahnya terbit matahari.
Suasananya sudah seperti Lebaran: banyak yang pakai baju cantik. Saling canda dengan keluarga.
Anak-anak saling lari berkejaran. Baju-baju cantik itu untuk selfi. Dengan latar belakang fajar di ufuk timur.
Juga ada yang menempatkan matahari merah di posisi love lengan mereka.
Lokasi ideal yang sejak kemarinnya saya incar untuk senam-dansa juga sudah dipakai kumpul beberapa keluarga. Ups. Kalah dulu.
Saya salami mereka –kebetulan banyak yang mengenal saya. "Bagaimana kalau kita olahraga ramai-ramai di sini?" kata saya.
Pulang untuk Lebaran. Itulah mayoritas penumpang kapal ferry jurusan Surabaya-Lombok ini. Jumlahnya 980 orang –umumnya suami-istri dan anak.
- Megawati Soekarnoputri Titip Salam ke Prabowo Lewat Didit
- 4.627 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu
- Whoosh Layani 210 Ribu Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
- Tips Agar Gula Darah Aman Selama Lebaran 2025
- H+3 Pemudik Masih Padat di Terminal Kampung Rambutan
- ASDP Kembali Terapkan Diskon Tarif Layanan Ekspres Mulai 3-7 April, Ini Besarannya