Maaf Ya, Menteri dan Kepala Dinas Sama Saja
Selasa, 17 Mei 2011 – 17:20 WIB
Apa tidak bisa berharap dari para guru, untuk menghindari politisasi di tingkat lokal?
Bukan hanya guru, tapi juga pengawas sekolah dan kepala sekolah, harus dibudayakan sikap membentuk peserta didik yang punya kemampuan membangun masa depan. Bukan semata membangun kemampuan siswa menyelesaikan soal Ujian Nasional. Saya berpikir, mengapa korupsi masih saja subur, ya karena dampak dari pendidikan yang hanya mengejar nilai ujian yang tinggi. Perubahan sikap mental harus dimulai dari guru dan kepala sekolah, serta pengawas. Ini perlu kerja keras jangka panjang, yang tidak cocok diserahkan kepada penguasa politik lima tahunan.
Maaf ya, menteri dan kepala dinas juga sama saja. Mereka tak pernah berpikir setelah lima tahun bagaimana. Yang penting selama lima tahun kekuasaan itu nyaman. Di daerah sangat parah, apalagi jika incumbent maju lagi di pemilukada.
Bagaimana perhatian pemerintah untuk peningkatan mutu guru?
Bicara guru, sungguh saya prihatin. Terus terang saya tidak melihat adanya keseriusan. Untuk sertifikasi guru misalnya, juga tak terlalu menggembirakan. Kuota belum terpenuhi, penentuan urutan juga belum bagus. Guru-guru yang sudah tua malah belum diajukan, yang muda malah duluan diajukan.
Berarti sumber masalah di daerah?
Ya, kabupaten/kota yang punya kewenangan untuk menetapkan, tapi tidak sesuai dengan azas keadilan. Tunjangan profesi selama lima bulan juga belum dibayar, untuk 2011 ini.