Mabes Polri Bisa Pidanakan Dirnarkoba Polda Bali
jpnn.com - JAKARTA - Divisi Propam Polri tengah memeriksa dugaan keterlibatan Direktur Reserse Narkoba Polda Bali, Kombes F dalam memainkan perkara tersangka narkoba di wilayahnya.
Juru Bicara Mabes Polri, Kombes Rikwanto mengatakan, saat ini Kombes F berstatus terperiksa. Namun, dia menilai, berdasarkan alat bukti yang ada, Kombes F ditenggarai terlibat sebagai mafia kasus.
"Yang jelas kode etik profesi, disiplin. Kalau unsur pidananya masuk, kami lakukan pidana di situ. Kalau bicara KUHP (pemerasan ) itu pidana," tegas Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/9).
Rikwanto menerangkan, besar dugaan Kombes F berperan dalam memeras tersangka kasus narkoba di wilayahnya. Namun, sebelum mengunci fakta tersebut, Mabes Polri menunggu hasil penyelidikan.
"Jadi indikasi (pemerasan) ke arah situ memang sudah ada. Sudah didapatkan seperti pemerasan dan lain-lain, namun demi melengkapi hal tersebut pihak propam sedang mendalami," tambah dia.
Sementara itu, Kombes F saat ini diserahkan lebih dulu untuk diproses oleh Polda Bali. Dia mengungkapkan, Propam Mabes Polri hanya sebatas mendampingi Polda Bali memproses Kombes F.
"Tentunya di sana ada proses penggeledahan, menanyakan atau memeriksa staf-staf yang ada di sana untuk mematangkan info yang sudah ada," tandas dia.
Sebelumnya, Kombes F diduga memotong anggaran DIPA Polda Bali 2016 dengan barang bukti uang Rp 50 juta. Dia juga terlibat dugaan pemerasan dari tujuh kasus narkoba yang ditangani Direktorat Reserse Narkoba Polda Bali.
JAKARTA - Divisi Propam Polri tengah memeriksa dugaan keterlibatan Direktur Reserse Narkoba Polda Bali, Kombes F dalam memainkan perkara tersangka
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad