Mabes Polri Diserang, Kemenkominfo Minta Netizen Bijaksana
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta masyarakat bijak beraktivitas di media sosial menyusul teror di Mabes Polri, Rabu (31/3) sore.
Kementerian yang dipimpin Johnny G Plate itu meminta masyarakat tidak menyebarkan video dan foto tentang kekerasan saat teror tersebut.
"Kemenkominfo mengajak masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten berisi aktivitas kekerasan, gambar korban, berita bohong atau berita yang dimanipulasi," kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi dalam pesan singkatnya kepada JPNN.com.
Dedy mengatakan, tujuan teroris ialah menyebarluaskan ketakutan di masyarakat. Penyebaran konten-konten justru mendukung pencapaian tujuan para teroris tersebut.
"Dari situ, masyarakat bisa menjadi resah dan takut," ujarnya.
Masyarakat, kata dia, dapat turut mengawasi dan melaporkan konten tentang kekerasan kepada aduankonten.id.
"Kemenkominfo sendiri sedang melakukan patroli siber untuk memutus akses konten-konten terkait, yang memenuhi unsur melanggar Undang-Undang," ujarnya.
Sebelumnya, satu orang tak dikenal (OTK) dilumpuhkan dengan tembakan di Kompleks Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (31/3) sore sekitar pukul 16.40 WIB.
Kemenkominfo mengajak masyarakat bijaksana beraktivitas di media sosial menyusul teror di Mabes Polri.
- Soroti 2 Kasus Penembakan oleh Polisi, Setara Institute Singgung Kesehatan Mental
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri