Mabes Polri : Gafatar Kelompok Berbahaya
jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan menyatakan bahwa pihaknya mengategorikan Gafatar sebagai kelompok radikal berbahaya. Karena itu dia mengingatkan agar masyarakat lebih waspada jika ada yang mengajak masuk ke kelompok itu.
"Sudah saya bilang kelompok ini bahaya, makanya dilarang MUI, salah satu gerakan mengatasnamakan agama tetapi tidak sesuai agama itu berbahaya," ujar dia, Selasa (12/1).
Patut diketahui, Gafatar marak diperbincangkan khalayak banyak lantaran membawa lari seorang dokter cantik bernama Rica Tri Handayani. Rica akhirnya ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, setelah 11 hari menghilang.
Anton melanjutkan, bahwa kelompok radikal Gafatar merekrut semua jenjang profesi, apalagi anak muda yang masih memiliki produktifitas tinggi. "Polisi dan wartawan juga tidak luput dari bidikan kelompok ini. Kecendrungannya lebih banyak ke orang-orang muda karena dari sisi produktifitas mereka," terangnya.
Dia juga menjelaskan bahwa kelompok ini melakukan rekrutmen sesuai dengan kebutuhan. Artinya, apabila kelompok memiliki kekurangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang kesehatan, maka Gafatar berupaya untuk menutupi itu.
"Kami minta masyarakat hati-hati dan aktif melaporkan gerakan ini," tandasnya. (Mg4/jpnn)
JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan menyatakan bahwa pihaknya mengategorikan Gafatar sebagai kelompok radikal berbahaya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus