Mabes Polri: Jangan Dibesar-besarkan Kasus Brexit
![Mabes Polri: Jangan Dibesar-besarkan Kasus Brexit](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160713_113003/113003_648415_Bareskrim_Polri.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Kemacetan parah dan adanya pemudik yang meninggal di tol Brebes Timur pada arus mudik tahun ini menjadi sorotan banyak pengamat dan pemerintah. Menanggapi itu, Mabes Polri meminta agar kasus itu tidak dibesar-besarkan.
Menurut Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal agar lalu lintas lancar saat arus mudik. Hanya saja, sarana dan prasarana tol Brebes Timur didesain untuk lalu lintas normal, bukan menghadapi arus mudik.
"Pemberitaan yang disampaikan bahwa sampai dikatakan itu adalah mudik maut, itukan membesar-besarkan," ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/7).
Meski begitu, Mabes Polri sudah membentuk satuan tugas yang akan menganalisis kasus tersebut. Nantinya, satuan tersebut akan melihat pokok permasalahan, mengapa angka kematian itu terjadi di tol Brebes Timur.
"Ini jadi perhatian Kapolri. Kami akan mengomentari setelah menyelidikinya," tambah Agus.
Terlepas dari itu, terang Agus, Mabes Polri menyesali adanya pemudik yang tewas lantaran diduga terjebak di tol Brebes Timur. Diketahui, memang sebagian besar pemudik tewas, bukan karena kemacetan, tapi lantaran pemudik punya penyakit dan tidak bisa dievakuasi secepatnya.
"Kami juga berbela sungkawa pada keluarga masyarakat yang meninggal dunia karena pelaksanaan arus mudik beberapa waktu lalu. Kamu akan telusuri baik-baik untuk mengetahui penyebabnya," tandas Agus.(Mg4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Skandal Korupsi Rp60 Miliar, KPK Periksa Staf Anggota DPR Achmad Hafisz
- 5 Kebijakan Ini Bisa Menyelamatkan Guru Honorer dari PHK, Semua Diangkat PPPK
- Ini Alasan Kejagung Geledah Kantor Ditjen Migas
- Komisi XII DPR Tinjau SPBE, Pastikan Stok LPG 3 Kg Aman
- Surati Komisi III DPR, Koalisi Masyarakat Sipil Sampaikan 8 Poin Krusial Pembaruan KUHAP
- Wakasal & Kabakamla Disebut Calon Kuat Jadi KSAL, Dave Laksono: Kami Mendukung Pilihan Panglima Tertinggi