Mabes Polri Minta Maaf Atas Tembakan Oknum ke Mobil Warga
jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri menilai keputusan Brigadir K, anggota Polres Lubuklinggau memberondong mobil yang diisi satu keluarga terlalu dini.
Meski berdasarkan standar prosedur sudah sesuai, tapi keputusan itu dianggap prematur.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, prinsipnya Brigadir K tengah melaksanakan tugas yaitu razia lalu lintas.
Dalam razia tersebut, ada indikasi mengarah ke kriminal yang mana sopir mobil Vioz memacu kendaraannya saat disetop.
"Namun pada waktu melakukan penembakan sementara ini dianggap terlalu cepat. Karena memang perlu diteliti dulu apakah yang ada di mobil itu merupakan ancaman atau pelaku kejahatan apakah tidak," kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/4).
Rikwanto menambahkan, pihaknya masih menganalisis tindakan yang diambil oleh Bripka K.
Namun, jelas Rikwanto, Polri menyesali tindakan yang diketahui mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan lima luka tembak.
"Tim Mabes Polri dan Polda Sumsel juga melakukan rekontruksi agar detail peristiwanya menjadi semakin jelas. Sudah ada korban tentunya ini kami sayangkan dan sesali. Kami juga minta maaf dalam kaitan itu," kata Rikwanto.
Mabes Polri menilai keputusan Brigadir K, anggota Polres Lubuklinggau memberondong mobil yang diisi satu keluarga terlalu dini.
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Sanksi Pidana Menanti Kades & Lurah yang Melanggar Netralitas di Pilkada 2024
- Eddy Santana-Riezky Aprilia Dorong Pemerataan Pembangunan di Sumsel