Mabes Polri Tegaskan Raja Erizman Bukan Terhukum Lagi

jpnn.com - JAKARTA - Pengangkatan Brigjen Raja Erizman sebagai Kepala Divisi Hukum Polri menuai reaksi beragam. Pasalnya, Raja pernah dibawa ke sidang etik dan profesi pada 2011 terkait penanganan kasus Gayus Tambunan.
Raja, sebagaimana tudingan mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji, pernah membuka blokir rekening berisi dana Rp 25 miliar milik Gayus. Namun, mantan Direktur Tindak Pindana kini ia mendapat promosi jabatan di level jenderal bintang dua. Namun, Mabes Polri mengganggap wajar penunjukan Raja sebagai Kadivkum Polri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, kasus yang menimpa Raja pada 2009-2010 itu telah dinyatakan selesai. "Artinya, tidak mungkin persoalan itu berlarut-larut kemudian tanpa akhir," kata Boy di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, di Jakarta Selatan, Kamis (6/10).
Mantan Kapolda Banten itu menambahkan, setiap penghukuman itu ada batas waktunya. Raja juga sudah direhabilitasi.
"Jadi dianggap telah menjalani hukuman administrasi dan sanksi yang disampaikan melalui sidang kode etik," paparnya.
Karenanya Boy menegaskan, setelah masa hukuman selesai maka yang bersangkutan punya hak kembali untuk mendapatkan semacam promosi. "Jadi bukan seumur hidup hukuman itu berlaku," tegasnya.
"Ada masa waktu dan ada tahap-tahap rehabilitasi yang telah dilakukan pada yang bersangkutan," timpal jenderal bintang dua itu.
Raja sebelumnya menjabat Kasespimma Sespim Polri. Dia digantikan Brigjen Ike Edwin yang sebelumnya menjabat Kapolda Lampung.
JAKARTA - Pengangkatan Brigjen Raja Erizman sebagai Kepala Divisi Hukum Polri menuai reaksi beragam. Pasalnya, Raja pernah dibawa ke sidang
- Penempatan, Mutasi hingga Jenjang Karier PPPK Harus Diakomodasi di RPP Turunan UU ASN
- Bobby Nasution Datangi KPK, Ada Apa?
- 3 Maskapai akan Buka Rute Internasional Via Bandara Ahmad Yani, Luthfi: Mendongrak Pariwisata & Investasi
- Prof Azril: PIK 2 Harus Menjadi Model Pariwisata Urban
- Ronny Bara dan Ibunya Diperiksa dalam Sidang Suap Eks Pejabat MA Zarof Ricar
- KPK Periksa 3 Bos Perusahaan Swasta untuk Kasus Korupsi & Cuci Uang Andhi Pramono