Mabes Polri: Teroris Indramayu Tewas Karena Serangan Jantung

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri akhirnya menjelaskan penyebab kematian terduga teroris Muhammad Jefri (32) alias Abu Umar. Jefri yang ditangkap di Indramayu pada 7 Februari itu tewas karena serangan jantung.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, penyebab kematian diketahui setelah keluar hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Jadi yang bersangkutan ditangkap pada pukul 18.00 WIB, kemudian dibawa untuk menunjukkan rekannya sesama teroris,” kata dia di Divhumas Polri, Kamis (15/2).
Pada pukul 18.30 WIB, teroris yang berdagang es itu mengeluh sesak napas. “Setelah itu langsung dibawa petugas ke klinik terdekat di Indramayu, lalu dinyatakan meninggal dunia di sana,” sambung dia.
Keesokan harinya jasad Jefri dibawa ke RS Polri dan diautopsi. Di sana diketahui bahwa pelaku sudah memiliki riwayat penyakit jantung. “Dia sebelumnya diketahui punya riwayat jantung, tapi sudah lama. Penyebab meninggalnya itu riwayat baru,” kata Setyo.
Sebelumnya Jefri ditangkap Densus 88 Antiteror bersama istrinya ASN (18) karena diduga terlibat jaringan teroris. Namun tak berapa lama ditangkap dia dinyatakan tewas. (mg1/jpnn)
Terduga teroris Indramayu yang berdagang es itu mengeluh sesak napas, sekitar setengah jam setelah ditangkap.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Bea Cukai dan Polri Temukan 1,88 Kuintal Sabu-Sabu di Kebun Sawit di Aceh Tamiang
- AKBP Fajar Ditangkap Propam Mabes Polri, Kasusnya Dobel
- Belum Beres, Pemeriksaan 4 Polisi Intimidasi Lagu Sukatani Masih Berlangsung
- Band Sukatani Minta Maaf telah Menyentil Polisi, Ini Respons Mabes Polri
- 4 Anggota Mafia Narkoba Asal Jambi Ini Segera Diadili