Mabes Polri Tidak Sepakat Intelijennya Disebut Gagal

jpnn.com - JAKARTA - Residivis kasus terorisme, Juhanda alias Jo bin Muhammad Aceng Kurnia (32) berhasil melancarkan serangannya di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11).
Akibatnya, bayi berusia 2,5 tahun, Intan Olivia Marbun meninggal dunia.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli menolak kalau pihaknya disalahkan mengenai peristiwa yang awalnya melukai empat balita itu.
"Tidak, tidak bisa ngomong gitu. Bahasa itu tidak pas," kata Boy di gedung Divisi Humas Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/11).
Menurutnya, serangan yang dilancarkan pelaku teror Bom Buku di Utan Kayu, Jakarta Timur dan peledakan di Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Tangerang itu, merencanakan kembali aksinya dengan diam-diam.
Boy pun keberatan, intelijen Polri gagal dalam memantau narapidana terorisme.
"Iya tiba-tiba, tapi kalau jaringan-jaringan ini ada sudah sempat terdeteksi juga. Cuma kalau hari itu memang tiba-tiba," beber Boy.
Mantan Kanit Subden Penindak Densus 88 Antiteror ini menjelaskan, pihaknya sudah melakukan rehabilitasi deradikalisasi terhada Jo saat menjalani hukuman selama 3,5 tahun di penjara.
JAKARTA - Residivis kasus terorisme, Juhanda alias Jo bin Muhammad Aceng Kurnia (32) berhasil melancarkan serangannya di Gereja Oikumene, Samarinda,
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK, Bukan Sekadar Ritual, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses Yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin