Mabes Polri: Video itu Sudah Dipotong
jpnn.com, JAKARTA - Video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menuding ada ormas Islam mencoba merontokan negara menjadi viral.
Bahkan Tito disebut buta sejarah karena hanya memfokuskan hubungan dengan Nahdlatul Ulama dan Muhahammadiyah saja.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, video yang beredar tidak penuh melainkan hasil potongan.
"Itu sudah dipotong-potong jadi kalimat tidak utuh," kata Iqbal saat ditemui di Rumah Dinas Kapolri Jalan Patimura, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
Iqbal mengatakan, dengan terpotongnya video itu, muncul pandangan yang negatif di masyarakat. Pasalnya, apa yang disampaikan Tito di pidato tak tersampaikan dengan baik dan benar.
"Bagaimana kalimat tidak utuh berarti pesan tidak utuh juga, tidak sampai akhirnya menimbulkan interpretasi masing-masing, bahkan beberapa pihak dalam tanda petik menyalahkan pak Kapolri," papar dia.
Padahal, Iqbal menegaskan, pernyataan Tito, tidak ingin memojokan pihak atau ormas manapun di Indonesia.
"Maksud pak Kapolri di dalam video itu berbeda sekali. Tidak ada maksud menyudutkan pihak tertentu," ucap Iqbal. (mg1/jpnn)
Iqbal mengatakan, dengan terpotongnya video itu, muncul pandangan yang negatif di masyarakat.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- HUT ke-78 Bhayangkara, PUI Berharap Polri Makin Presisi dalam Menyongsong Indonesia Emas
- Pensiunan Jenderal TNI Ini Didukung Ormas Islam Maju di Pilgub Riau
- Dirjen Bimas Islam Kemenag Terpilih Jadi Ketua Badan Wakaf Indonesia
- Irjen Iqbal Ajak Pemuda dan Ormas Islam di Riau Ikut Menjaga Gereja saat Natal
- Survei ISC: Sebagian Besar Warga Ormas Islam Pilih Prabowo Jadi Presiden
- Doakan Keselamatan Negara, Nahdlatul Aulia Gelar Istigasah di Gelora Bung Karno