Macet di Puncak Everest, Dua Pendaki Tewas
Minggu, 26 Mei 2019 – 02:33 WIB

Pemandangan pegunungan Everest dari Tengboche, sekitar 300 km dari Kathmandu (diambil 4 Mei 2017). Foto: AFP
”Manusia tak bisa bertahan lama di sana. Risiko radang dingin dan demam ketinggian sangat besar,” ujar Ang Tsering.
Banyak yang menyalahkan pemerintah Nepal atas insiden tersebut. Mereka menganggap pemerintah negara miskin itu tidak memedulikan keselamatan dalam meraup keuntungan. Satu pendaki harus membayar USD 11 ribu untuk bisa mendaki Everest.
Tahun ini, mereka menerbitkan 381 izin mendaki. Jika ditambah dengan sherpa yang harus mendampingi setiap pendaki, jumlah orang yang berada di dekat puncak melebihi 750 jiwa. Belum lagi, 140 izin yang diterbitkan otoritas Tibet. (bil/c6/sof)
Dalam dua hari, empat pendaki puncak Gunung Everest dikabarkan kehilangan nyawa. Mereka tewas karena terlalu lama mengantre ke puncak.
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Menhut Beri Kabar Gembira Berkaitan Gunung Rinjani, Pendaki Sebaiknya Menyimak
- Pemprov Jateng Buka Pelatihan Pemandu Pendaki Gunung
- Pendakian Puncak Cartensz Dihentikan Sementara Setelah 2 Pendaki Dinyatakan Tewas
- Satu Pendaki yang Tersesat di Gunung Manglayang Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
- 6 Pendaki yang Tersesat di Gunung Soputan Sudah Ditemukan Tim SAR
- BPBD Evakuasi 4 Pendaki Gunung Buthak yang Alami Hipotermia