Macet Gara-Gara Angkot Ngetem
Minggu, 15 Agustus 2010 – 04:35 WIB
BEKASI- Seringnya macet di sepanjang Jalan Raya Pondokgede, dan Jatiwaringin dikeluhkan warga sekitar. Kemacetan itu dianggap warga sudah menghambat aktifitas mereka sehari-hari. Warga Jalan penghulu I, misalnya yang membeberkan setiap harinya petugas dari Dinas Perhubungan sering terlihat di Jalan Raya Pondokgede. Namun anehnya kehadiran petugas itu justru tidak merubah kemacetan menjadi lancar. Pedagang Pasar Pondokgede Jaya ini mengungkapkan bawah kemacetan sering terjadi karena angkutan umum yang sering berhenti dan membentuk barisan. “Pokoknya kalau sudah dua angkot berhenti, ntar pasti panjang, mirip terminal bayangan aja dah,” ujar penjual pisang yang sudah berdagang selama empat tahun ini.
“Yah...beginilah setiap harinya, padahal petugas Dishub sama Polsek sering kelihatan di dua titik belokan arah Bekasi dan di lapangan bola arah Jatiwaringin. Tapi petugas ini gak bisa berbuat apa-apa, kan aneh,” kesal Syaifullah.
Sementara Wardi, seorang pengguna jalan yang sering melintas di Jalan itu juga mengaku kesal. Ia menilai kemacetan itu seperti sengaja dibiarkan aparat Polsek dan Dishun Kota Bekasi. “Dari sini kan Polsek dekat, masak membuat tertib angkot saja gak bisa. Kemudian seperti ada kesengajaan dari Dinas Perhubungan Kota Bekasi agar mempermudah untuk meminta retribusi pada angkot-angkot yang ngetem di setiap belokan,” kata pria yang berkantor di kawasan Cililitan, Jakarta Timur ini.
Baca Juga:
BEKASI- Seringnya macet di sepanjang Jalan Raya Pondokgede, dan Jatiwaringin dikeluhkan warga sekitar. Kemacetan itu dianggap warga sudah menghambat
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS