Macet Horor di Brexit, Politikus Gerindra Salahkan Tiga Instansi Ini
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi V DPR M Nizar Zahro mengatakan persoalan saat mudik lebaran 2016 sangat kompleks. Di satu sisi, pemudik ingin menikmati infrastruktur jalan tol yang baru dibangun. Pada sisi lain jalan arteri di luar tol tidak memadai.
"Kejadian kemarin itu kan sangat kompleks, satu sisi masyarakat sama-sama ingin merasakan dan menikmati kecepatan Tol Cikampek ke Jateng khsusunya Brebes, karena 3,5 jam. Tapi lupa di Tol Brexit infrastruktur arteri nasional kita itu tidak siap," kata Nizar di gedung DPR Jakarta, Senin (11/7).
Dalam masalah ini pihak yang bertanggung jawab menurutnya adalah Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum serta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), sebagaimana diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Bila melihat momen mudik lebaran tahun ini, politikus Gerindra itu memandang lemahnya koordinasi ketiga institusi tersebut dalam mengantisipasi kemacetan yang menelan korban jiwa. Seharusnya, rekayasa jalur lau lintas seperti contra flow diterapkan dengan cepat.
"Pengalihan arus lalin, pemotongan arus itu adalah tugasnya Korlantas. Poinnya koordinasi di tingkat atas. Harus ada kerja sama. Pengalihan arus kalau polisi tidak memberikan izin kan nggak mungkin," jelasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi V DPR M Nizar Zahro mengatakan persoalan saat mudik lebaran 2016 sangat kompleks. Di satu sisi, pemudik ingin menikmati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pameran Batal Digelar, Yos Suprapto Turunkan Semua Lukisan di Galeri Nasional Indonesia
- Mayjen Yusri Nuryanto Ungkap Jumlah Anggota TNI Terlibat Narkoba Selama 2022-2024
- Dukung Asta Cita, Ini Kinerja Pengawasan Kanwil Bea Cukai Jakarta Sepanjang 2024
- Solidaritas Pangan Dunia: Program ‘Grain from Ukraine’ Membantu Negara Terdampak Krisis
- Legislator PKS Desak Kejagung & BPK Sita Duit Judi Online Rp 187,2 Triliun di Lembaga Keuangan
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK Bagi Honorer TMS Sudah Buka, tetapi Ribuan Orang Gagal Daftar