Macet, Jalinsum Lumpuh hingga Tujuh Jam
Dari simpang Tegineneng hingga Bandarjaya, kemacetan sudah mulai berkurang. Namun arus kendaraan masih tetap padat. Kendaraan roda empat hanya dapat memacu kecepatan berkisar 20-40 km per jam saja.
Kernet bus Puspa Group mengaku baru pertama kali mengalami kemacetan panjang seperti itu. Tahun-tahun sebelumnya, dia mengaku, tidak pernah mengalami kemacetan hebat seperti itu.
"Kemarin kita berangkat pukul 11.00 WIB dari Kotabumi, sampai Rajabasa pukul 16.30 WIB. Pulangnya juga sama tadi (kemarin, Red) berangkat dari Bandarlampung pukul 16.30 WIB, sampai Kotabumi pukul 22.30 WIB," keluhnya.
Sementara pengemudi kendaraan roda empat Muhamad Ilyas (34) mengaku mengalami kemacetan mulai dari pasar Natar, Lamsel sejak pukul 15.30 WIB. “Baru sekitar pukul 19.00 WIB saya sampai simpang Tegineneng. Jadi kena macet hampir empat jam,” tuturnya dengan nada kesal.
Sementara itu, petugas Satlantas Polsek Tegineneng tampak sibuk mengatur arus lalu lintas.
Meski telah melakukan beberapa opsi rekayasa lalu lintas seperti sistem buka tutup jalan bagi kendaraan yang hendak ke Lampung Tengah dan ke Metro atau sebaliknya, kemacetan belum dapat terurai sepenuhnya. Hingga pukul 24.00 kemacetan panjang masih terjadi. (jks/muk/ozy/fik)
Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) berubah menjadi jalur antrean kendaraan kemarin. Kemacetan ini dapat disebut sebagai yang terparah.
Redaktur & Reporter : Budi
- Forum Pemred SMSI Gelar Diskusi Membedah Solusi Kemacetan yang Merugikan Masyarakat
- Antisipasi Kemacetan, Warga Minta Polisi Siaga di Simpang OPI
- Antisipasi Kemacetan saat Nataru, Gapasdap Minta Pemerintah Tambah Dermaga di Merak-Bakauheni
- Macet Parah Terjadi di Jalan Soetta Bandung, Ternyata Ini Penyebabnya
- FINNS & Grab Kerja Sama Hadirkan Transportasi Publik Gratis di Canggu
- Aksi Koboi Pantura Demak, Tembak Mobil karena Kesal Menghadapi Kemacetan di Jalan