Macet, Pasokan Ayam ke Kota Bandung Distop

jpnn.com - BANDUNG - Jelang perayaan lebaran 1435 H, harga daging ayam di wilayah Kota Bandung mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Selain tingginya permintaan, lonjakan ini pun seiring dengan kenaikan harga ayam potong di tingkat peternak.
Ketua Divisi Perunggasan Persatuan Warung dan Pasar Tradisional (Pesat) Jawa Barat Yoyo Sutarya membenarkan hal itu. Menurut Yoyo, saat ini harga ayam potong di tingkat peternak mencapai Rp 17.000 per ekor.
Berdasarkan informasi dari peternak, lanjutnya, harga ayam potong naik Rp 3.000 per ekor menjadi Rp 20.000. Dengan demikian, otomatis harga daging ayam di tingkat konsumen pun akan mengalami kenaikan.
"Saat ini harga daging ayam di tingkat konsumen sendiri mencapai Rp 30.000 per kilogram. Sepertinya besok harga daging ayam akan melonjak tinggi," kata Yoyo di Bandung.
Menurutnya, kenaikan harga daging ayam tersebut bukanlah kehendak dari para pedagang maupun bandar. Dia menilai, para pedagang terpaksa harus menaikan harga daging ayam untuk mengantisipasi kerugian.
"Ini bukan keinginan pedagang, tapi ini disebabkan oleh adanya kenaikan harga di tingkat peternak," katanya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, kondisi ini pun dipengaruhi oleh kurangnya pasokan ayam potong dari beberapa daerah ke Kota Bandung, akibat arus lalu lintas yang padat, khususnya di wilayah jalur selatan.
Hal itu membuat beberapa peternak di wilayah Priangan menghentikan suplai dan pasokan ayam potong ke Kota Bandung.
BANDUNG - Jelang perayaan lebaran 1435 H, harga daging ayam di wilayah Kota Bandung mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Selain tingginya
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku