Machmud Algae

Oleh: Dahlan Iskan

Machmud Algae
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Waktu itu kolam algae itu dibangun di halaman samping rumahnya. Kolam sederhana. Dia dapat benih algae dari dosen kimianya di Undip. Itu benih algae air payau.

Baca Juga:

Di Sukoharjo airnya tawar. Machmud mendalami algae lebih dalam: agar benih algae air payau bisa dikembangkan di kolam air tawar.

Berhasil.

Justru itulah keunggulan algae yang dikembangkan Machmud. Algae-nya sangat bersih. Tidak mengandung logam berat. Terutama tidak terkontaminasi microcystin.

Dari kolam sederhana yang saya lihat kala itu Machmud belajar banyak. Belajar dari kegagalan-kegagalannya.

Misalnya bagaimana agar air kolam bisa terus berputar agar algae-nya tidak mati. Dia juga belajar dari gagal panennya.

Awalnya untuk memanen algae itu Machmud menggunakan saringan kain blaco. Air kolam yang sudah padat algae diayak pakai kain.

Airnya jatuh, algae-nya tertahan di kain. Ternyata banyak algae yang ikut terbuang bersama air. Dari situ Machmud mengganti saringan kain dengan membran dengan lubang-lubang 50 micron.

Algae Machmud ini mengandung protein yang amat tinggi. Hampir tiga kali protein ikan. Lebih 800 kalinya wortel. Lima kalinya telur ayam. Vitamin E-nya 48 kali..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News