Macron Berkomentar soal Umat Islam Lagi, Begini Katanya
jpnn.com, PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa dirinya menghormati umat Islam yang terkejut oleh kartun Nabi Muhammad.
Namun, Macron menegaskan bahwa hal itu bukan alasan untuk melakukan kekerasan.
Macron menyampaikan hal tersebut dalam wawancara dengan jaringan televisi Arab Al Jazeera yang disiarkan Sabtu (31/10). Wawancara itu sebagai upaya presiden kelahiran 21 Desember 1977 tersebut memperbaiki niat Prancis di dunia Islam yang menurutnya telah disalahpahami.
"Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang-orang terkejut dengan kartun ini, tetapi saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik karena kartun ini,” ujarnya.
Dalam wawancara itu Macron juga mengatakan bahwa Prancis tidak akan mundur dalam menghadapi kekerasan. Pemimpin di negeri sekuler itu menegaskan, dirinya akan membela hak kebebasan berekspresi, termasuk penerbitan kartun.
“Saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir, menggambar," kata Macron.
Namun, Macron menekankan bahwa hal itu bukan berarti dirinya atau para pejabatnya mendukung kartun-kartun tentang Nabi Muhamad. Menurutnya, kebijakan pemerintahannya juga bukan berarti Prancis anti-Muslim.
"Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi pada saat yang sama, melindungi hak-hak ini,” tuturnya.(antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa dirinya menghormati umat Islam yang terkejut oleh kartun Nabi Muhammad.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Emmanuel Macron Tolak Pengunduran Diri PM Prancis Gabriel Attal
- Presiden Prancis Bertanya Kapan Pindah ke Real Madrid, Mbappe Jawab Malam Ini
- Prancis Bergolak, Presiden Macron Terancam Dimakzulkan Gegara Bela Ukraina
- Wartawan Al Jazeera Tuduh Media Barat Menutupi Borok Ukraina
- Prancis Larang Siswi Pakai Abaya Masuk Kelas, Macron: Sekolah Kami Sekuler!