Macron Sakiti Umat Islam, Bamusi Desak Pemerintah Putus Hubungan dengan Prancis
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Bamusi Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menuntut permintaan maaf dari Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pernyataannya yang telah menyakiti perasaan umat Islam.
Dia juga mendesak Pemerintah Prancis untuk meminta maaf kepada umat Islam karena telah mengizinkan penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW.
"Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW sangat mulia, dan tak bisa digambarkan oleh apapun. Pernyataan dan sikap Presiden Macron itu telah membuat hati umat Islam sedunia sakit," ujar Gus Falah dalam keterangan tertulis Bamusi, Minggu (1/11).
Gus Falah pun menyerukan kepada umat Islam Indonesia maupun dunia untuk memboikot seluruh produk Prancis.
Tidak hanya itu, Bamusi sebagai organisasi sayap PDIP juga mendesak Pemerintah RI memutus sementara hubungan diplomatik dengan Prancis.
"Sampai Presiden Macron menyadari kekeliruannya dan meminta maaf kepada seluruh umat Islam," tegas Gus Falah.
Menurut Gus Falah, ketegasan semacam itu diperlukan agar Pemerintah Prancis menyadari bahwa generalisasi terhadap suatu agama adalah kesalahan besar.
"Apabila ada satu atau dua oknum yang melakukan tindakan keji, tak sepatutnya tindakan itu menjadi dasar generalisasi terhadap agama yang dianut oknum tersebut," pungkas Gus Falah. (dil/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Bamusi, organisasi sayap PDIP, meminta pemerintah menghentikan hubungan dengan Prancis
Redaktur & Reporter : Adil
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas