Macron
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ada negara yang menerapkan sistem ‘’separation of state and religion’’ untuk memisahkan peran agama dalam kehidupan yang bersifat publik.
Ada pula negara yang menerapkan hubungan rekognisi (recognition of the state from religion) untuk memberikan pengakuan sekaligus mempertahankan pelestarian agama atau nilai agama di dalam sistem hukum dan politiknya
Prof Ahmet T Kuru melakukan survei terhadap tiga negara untuk melihat bagaimana negara menerapkan kebijakan terhadap kalangan agama.
Dalam ‘’Secularism and State: Policies Toward Religion’’, Kuru melakukan perbandingan antara sekularisme Prancis, Amerika Serikat, dan Turki.
Ketiga negara itu sama-sama sekular, tetapi menerapkan pendekatan yang berbeda.
Turki dan Prancis melakukan pendekatan sekular yang asertif, misalnya dengan melarang ekspresi agama di ruang publik.
Turki di bawah Kemal Pasha melarang pakaian Islam dan melarang penggunaan bahasa Arab dalam azan.
Prancis juga melarang ekspresi religius di ruang publik.
Macron mengalahkan lawannya dari Marine Le Pen yang terkenal sebagai politikus anti-imigrasi, anti-Yahudi, dan anti-Islam.
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Prancis Bergolak, Presiden Macron Terancam Dimakzulkan Gegara Bela Ukraina
- Berbeda dengan Prancis, Messi cs Takkan Dapat Dukungan Langsung dari Presidennya
- Macron Tak Ketemu Jokowi Demi Melihat Duel Prancis vs Maroko
- Mau Voting
- Presiden Prancis Emmanuel Macron Tiba-Tiba Berjalan Kaki, Irjen Putu Beraksi, Lihat