Maestro Lukis Srihadi Meninggal Dunia, Seniman hingga Kolektor Seni Berduka
Menurut Rahmat, karya Srihadi sering diburu kolektor-kolektor maupun art dealer kelas dunia, termasuk saat dilelang di Singapore, Hong Kong, dan New York.
Tidak hanya Rahmat, pelukis asal Pagar Alam, Sumatera Selatan yang kini menetap di Yogyakarta, Yarno, juga punya penilaian tersendiri terhadap almarhum Srihadi.
"Pendiriannya sebagai seniman sangat kuat dan berjalan di jalurnya," kenangnya terhadap sosok almarhum.
Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, M.A. adalah seorang pelukis Indonesia yang karyanya banyak diburu kolektor dalam dan luar negeri.
Karya Srihadi berjudul 'Meditasi Bedhoyo Ketawang' pada Juli 2020, berhasil dijual dalam lelang Sotheby Hong Kong senilai HKD3,5 juta atau setara Rp 6,4 miliar.
Srihadi menikah dengan Farida Srihadi, seorang pelukis ulung yang belajar di ITB, Belanda, dan Inggris.
Semasa hidup, Srihadi pernah diangkat menjadi anggota Tentara Pelajar pada 1945 hingga 1948 sebagai wartawan pelukis yang menciptakan poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi IV BKR/TKR/TNI di Solo.
Pada 1952, Srihadi mulai memasuki pendidikan seni di Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung).
Maestro lukis Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo meninggal dunia hari ini, seniman hingga kolektor berduka.
- Akui Belum Move On dari Mantan Istrinya, Ardhito Pramono: Gue Tetap Bisa Berkarya
- Aktor Indonesia Pascal Phoa Tampil dalam Pertunjukan Teater Hamlet di New York
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PKS Gelar Ngobrol Santai Seputar Budaya Bersama Para Seniman