Mafia BBM Terbongkar
Raup Keuntungan Rp 2 Triliun Per Tahun
Senin, 09 Januari 2012 – 10:58 WIB

Mafia BBM Terbongkar
Berbeda di daerah lain, misalnya Sumatra atau Kalimantan, antrian solar terjadi karena bukan membeli solar subsidi, melainkan industri. Bahkan data dari Pertamina terdekat, jumlah konsumsi solar industri dan data pengusaha tambangnya seimbang. "Dari kunjugan dan survei yang saya lakukan hanya Sultra yang terjadi seperti ini. Sudah jelas di Sultra ada mafia penggunaan solar. Saya apresiasi Direskrim Polda Sultra atas keinginannya yang akan memberantas mafia solar ini, semoga benar-benar terwujud," katanya.
Baca Juga:
Tapi Jabar menyayangkan penanganan kelangkaan solar di Sultra yang dinilai lamban. Fenomena antrian solar sudah terjadi dari beberapa bulan lalu, tapi belum juga menemui titik temu. Seharusnya pemerintah bersama pihak terkait peduli dan bersama-sama menyelesaikan kelangkaan solar.
"Tapi buktinya belum juga tuntas. Saya harap kepolisan menindak tegas siapapun oknum pelakunya. Saya sendiri akan membawa permasalahan ini ke pusat," kata pria yang pernah menjabat sebagai pembantu rektor di Universitas Muhammadiyah Kendari ini.
Kelangkaan solar versi Jabar Toba akan berimplikasi pada sektor lain. Misalnya petani di Kolaka sudah sulit memperoleh solar. Mereka harus memberli solar subsidi. Hal tersebut akan menghambat sektor pertanian dan menyebabkan musim panen yang berganti. Demikian di sektor nelayan, karena tidak memperoleh solar, beberapa hari mereka tidak melaut.(lis/awa/jpnn)
KENDARI - Cukup mencengangkan. Pengusaha di Sultra ternyata ramai-ramai menyedot solar subsidi. Tak main-main, tahun 2011 sudah mencapai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi