'Mafia Berkeley' Halangi Kemandirian Ekonomi
Selasa, 27 Oktober 2009 – 21:33 WIB
JAKARTA - Bertahannya 'Mafia Berkeley' dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II merupakan kabar buruk bagi penyelesaian persoalan utang secara adil. "Selama ini para menteri beraliran neoliberal itu justru menjadi penghalang terwujudnya kemandirian ekonomi dari dominasi modal asing di dalam negeri." Dia jelaskan, penumpukan utang baru menimbulkan biaya sangat besar yang ditanggung oleh rakyat dalam bentuk pemotongan subsidi dan anggaran sosial. Sepanjang tahun 2005 – 2009, akumulasi pembayaran cicilan bunga dan pokok utang dalam APBN 2009 mencapai Rp702,209 triliun. Masih di bawah total belanja subsidi energi 2005–2009 sebesar Rp641,4 triliun. Sementara alokasi subsidi non energi hanya sebesar Rp172,2 triliun.
Penegasan tersebut disampaikan Koordinator Koalisi Anti Utang (KAU), Dani Setiawan, di Jakarta, Selasa (27/10). "Pengaruh neoliberalisme dan kekuatan negara-negara maju melalui 'Mafia Berkeley' semakin dominan dalam perumusan kebijakan ekonomi di tingkat nasional hingga daerah. Salah satunya adalah prioritas kebijakan anggaran negara bagi kepentingan kreditor dan perbankan," kata Dani.
Baca Juga:
Penerimaan negara dari pajak, sumber daya alam serta penarikan utang baru, lanjutnya, sebagian besar masih dinikmati oleh kreditor asing dan individu dalam bentuk pembayaran cicilan bunga dan pokok utang. Perbankan juga masih menikmati porsi besar dalam bentuk pembayaran bunga obligasi rekapitulasi perbankan.
Baca Juga:
JAKARTA - Bertahannya 'Mafia Berkeley' dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II merupakan kabar buruk bagi penyelesaian persoalan utang secara
BERITA TERKAIT
- Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu dari Tawau Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Kronologinya
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada