Mafia dan Pemeras Membuat Angket Pajak Kandas
Rabu, 23 Februari 2011 – 15:35 WIB
JAKARTA - Gagalnya usulan angket mafia pajak tak hanya sekedar hasil pertarungan politik di DPR. Kepentingan mafia pajak diduga ikut menumpanginya. Calon doktor di sebuah universitas di Jerman itu sempat menduga kalahnya pengusung angket karena sikap politik Gerindra. Namun Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon membantah anggapan itu.
Bahkan ditengarai pula, angket menjadi alat untuk memeras konglomerat yang bermasalah dengan kasus pajak. Hal itu diungkapkan pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens dalam diskusi dialektika kenegaraan di DPD RI, Rabu (23/2). "Saya berdiskusi dengan tokoh penting di pengusung angket. Ada uang Rp 200 miliar untuk menggagalkan angket," ujar Boni.
Baca Juga:
Menurutnya, konglomerat yang bermasalah dengan pajak memang ingin usulan angket kandes. Namun kondisi itu dimanfaatkan untuk memeras konglomerat bermasalah. "Saya diskusi dengan teman-teman saat proses pengambilan keputusan angket berlangsung. Dan muncullah angka Rp 200 miliar itu," ucap Boni.
Baca Juga:
JAKARTA - Gagalnya usulan angket mafia pajak tak hanya sekedar hasil pertarungan politik di DPR. Kepentingan mafia pajak diduga ikut menumpanginya.
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Palembang, Lita Machfud Soroti Angka Tidak Sekolah Sumsel yang Tinggi
- Ibas Tekankan Pentingnya Penguatan SDM Lewat Pendidikan Konstitusi yang Masif dan Menarik
- Bawaslu Kalsel Evaluasi Menyeluruh Pelaksanaan Pilkada 2024
- Komisioner KPUD Barito Utara Diduga Langgar Etik & Aturan, Terancam Dipecat
- Di MK, Kubu Petrus Omba Sebut Dalil Gugatan Seharusnya Selesai di Bawaslu atau PTUN
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Kuasa Hukum BTM-YB: Tuduhan Paslon Nomor 2 Tak Berdasar