Mafia Pajak Kepung Bogor
Jumat, 31 Mei 2013 – 08:13 WIB
Ketua Komisi B DPRD Kota Bogor, Muaz HD membenarkan adanya indikasi kuat penyusutan omset untuk mengurangi besaran pajak yang harus dibayar. “Makanya, kami minta untuk dilakukan uji petik lagi untuk memastikan potensi sejumlah objek pajak,” terangnya.
Muaz mengaku lengah saat pertumbuhan PAD 2012 melebihi target secara signifikan. “Targetnya Rp220 miliar pada APBD, kemudian meningkat menjadi Rp260 miliar pada APBD-Perubahan. Tapi, akhir tahun tutup buka pada angka Rp300 miliar,” jelasnya.
Menurut Muaz, optimalisasi PAD bisa dilakukan dengan membenahi sistem dan sumber daya manusia (SDM). “Para petugas pajak jangan bersikap naif saat sebuah diskotek mengaku berpendapatan Rp6 juta per bulan atau Rp200 per hari. Padahal, satu meja saja bertransaksi jutaan rupiah,” katanya.
Kepala Seksi Pemeriksaan Dispenda Kota Bogor, Evandi Dahni mengatakan, kini sedang dilakukan uji petik di sejumlah objek pajak. “Uji petik dilakukan sejak awal, kemudian dilakukan setiap kali dianggap perlu. Pemeriksaan BPK pun sebenarnya dilakukan bersama-sama dengan Dispenda,” ujarnya. (cr17/d)
BOGOR– Kota Bogor ternyata sudah lama menjadi bulan-bulanan para mafia pajak. Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat terkait penyimpangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS