Mafia Proposal Berkeliaran di Sekolah Swasta
Rabu, 23 Februari 2011 – 05:35 WIB
Dengan anggaran sekolah swasta yang sedikit, Machmud mengatakan peluang untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah adalah dengan pengajuan proposal-proposal. "Peluang itu kami manfaatkan," jelas dia. Jenis proposal itu beragam. Mulai dari proposal pengajuan dana untuk perbaikan gedung sekolah. Hingga proposal untuk pengadaan alat-alat pembelajaran, berupa alat-alat laboratorium dan perangkat komputer.
Orang yang menjadi mafia proposal ini juga beraneka ragam. "Yang sering saya dapati itu orang biasa (bukan PNS)," tutur pria yang sedang menyiapkan agenda persidangan lanjutan di MK Kamis (24/2) depan itu. Di kalangan sekolah swasta, makelar ini sering disebut dengan istilah orang pintar.
Meskipun yang menjadi mafia itu orang biasa dan non PNS, tetapi yang bersangkutan memiliki jaringan kuat di tingkat pengambil kebijakan di dinas pendidikan kabupaten maupun kota. Selain orang biasa, mafia proposal juga muncul dari oknum pegawai dinas pendidikan.
Machmud lantas membeber beberapa modus yang digunakan oleh mafia pajak tersebut. Beberapa waktu lalu, Machmud didatangi oleh orang yang sering menawarkan jasa pengurusan proposal ke dinas pendidikan Kabupaten dan Kota Pekalongan. Saat itu, proposal bernilai hampir seratur juga itu ditujukan untuk meminta uang pengadaan barang dan perbaikan gedung sekolah.
JAKARTA - Sebagaian besar sekolah yang dikelola masyarakat atau disebut sekolah swasta, berjalan dengan anggaran yang minim. Kondisi ini, membuat
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- IGC Perkenalkan Pendidikan Karakter Melalui Program Makanan Bergizi di Sekolah
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian