Mafia Proposal Berkeliaran di Sekolah Swasta
Rabu, 23 Februari 2011 – 05:35 WIB

Mafia Proposal Berkeliaran di Sekolah Swasta
Tetapi, Machmud menjelaskan belum ada kepastian proposal benar-benar goal, si mafia tadi sudah meminta imbalan. Jumlah tidak main-main, mencapai 30 persen dari nilai total proyek tersebut. Jumlah tersebut terbagi menjadi 20 persen untuk pemerintah daerah dan 10 persen untuk pemerintah pusat.
Kata-kata yang sering diucapkan oleh mafia tadi adalah; pihak sekolah kan mengerti sendiri. "Saya tegaskan menolak. Kami kepikiran dengan nasib belajar siswa kami," tandas dia.
Dia menjelaskan tidak jarang ada sekolah yang tidak bisa menolak tawaran dari mafia proposal tersebut. "Jujur sekolah swasta butuh uang," kata dia. Sehingga, terjadi tawar-menawar antara pihak sekolah dengan mafia proposal tersebut. Nilai kompensasi bisa ditekan hingga 10 persen.
Dalam perjuangan gugatannya di-MK yang meminta ada pengkajian ulang pasal 55 ayat 4 UU Sisdiknas, Machmud berharap ada aturan tegas jika pemerintah bertanggungjawab kepada sekolah swasta.
JAKARTA - Sebagaian besar sekolah yang dikelola masyarakat atau disebut sekolah swasta, berjalan dengan anggaran yang minim. Kondisi ini, membuat
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025