Mafia Sapi Murah Keliaran Garap Pengungsi
Minggu, 14 November 2010 – 08:27 WIB
JOGJA -- Kondisi para pengungsi karena erupsi Merapi diibaratkan sudah jatuh tertimpa tangga. Janji ganti rugi dari pemerintah yang hingga kemarin belum menunjukkan kepastian membuat mereka frustrasi. Kondisi itu dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang mencari keuntungan di balik kesusahan orang lain. Salah satunya, kini marak mafia pemburu sapi pengungsi. Mereka membeli sapi itu dengan harga jauh di bawah standar. Sapi yang harganya Rp 9 jutaan hanya ditawar Rp 500 ribu-Rp 2 juta. Karena butuh dana segar, Sihono menyatakan tidak berpikir panjang. Dia setuju saja saat diajak naik dengan truk untuk mengambil sapi yang diungsikan di bawah perempatan Pakem tersebut. "Kami boleh naik (oleh petugas) karena beralasan hendak ambil sapi," ucapnya. Dia tidak tahu dibawa ke mana sapi-sapi tersebut. "Bukan cuma saya, kok, Mas. Coba tanya saja satu per satu, mungkin banyak juga yang sudah melepas," ujar dia.
"Pripun meleh, Mas, ra ono sing ngopeni, yo tak culke (Mau bagaimana lagi, Mas, tidak ada yang merawat, ya saya lepas, Red)," ujar Sihono, warga Wukirsari, Cangkringan, Sleman, yang ditemui Jawa Pos di pos pengungsian GOR Maguwoharjo kemarin (13/11). Bapak dua anak itu punya dua sapi. "Saya jual Rp 2 juta, itu dua-duanya," tambah dia.
Baca Juga:
Saat erupsi 5 November lalu, Desa Wukirsari memang masuk jangkauan awan panas. Daerah itu berjarak sekitar 10 km dari puncak Merapi. "Sapi-sapi tersebut sudah saya bawa ke balai desa, agak ke bawah, sehingga selamat," ungkap dia. Sihono menjelaskan, pembeli sapi tersebut bekerja secara berkelompok. "Saya didatangi orang. Dia menawarkan membeli sapi. Uangnya langsung ditunjukkan dan ditaruh di tangan saya," ungkap dia.
Baca Juga:
JOGJA -- Kondisi para pengungsi karena erupsi Merapi diibaratkan sudah jatuh tertimpa tangga. Janji ganti rugi dari pemerintah yang hingga kemarin
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah