Mafia Sapi Murah Keliaran Garap Pengungsi
Minggu, 14 November 2010 – 08:27 WIB
Ahmad Subari, warga Glagaharjo, Cangkringan, yang dijumpai Jawa Pos di barak pengungsian GOR UNY, menyatakan hal sama. Dia menjual seekor sapinya dengan harga Rp 1,5 juta saja. "Itu sudah nyang-nyangan (tawar-menawar, Red). Awalnya, mereka cuma mau Rp 800 ribu," tutur dia. Subari menyatakan putus asa dan bingung. Sebab, hingga kemarin dia belum tahu soal prosedur penggantian ternak warga yang dijanjikan oleh pemerintah. "Kalau janji Pak SBY itu benar (sapi dibeli pemerintah, Red), kok kami nggak diajak bicara," katanya.
Baca Juga:
Secara terpisah, Ahmad Nur Umam, salah seorang relawan pos pengungsian Darush Sholihat, mengakui adanya pihak-pihak yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan itu. "Kami pernah memergoki mereka berusaha membujuk pengungsi yang kami tampung, tapi berhasil kami cegah," ucap dia di posko pengungsi Jalan Kaliurang, Jogjakarta, kemarin.
Umam juga menyediakan dana untuk menyelamatkan sapi dan kambing pengungsi. "Kalau ada yang mau menjual, kami akan beli dengan harga wajar dan pantas," terang dia. Kambing dihargai Rp 900 ribu"Rp 1,2 juta. Sedangkan sapi dipatok harga Rp 8 jutaan. "Mereka (pengungsi, Red) sudah sangat susah. Jangan ditambah lagi dengan memanfaatkan situasi," imbuh dia.
Dihubungi secara terpisah, Kabidhumas Polda DIJ AKBP Anny Pudji Astuti menyatakan akan menginvestigasi kasus tengkulak sapi yang memanfaatkan rasa putus asa para pengungsi itu. "Nanti kami selidiki, apakah ada unsur kejahatan di sana. Misalnya, penipuan atau pemaksaan," ungkap dia.
JOGJA -- Kondisi para pengungsi karena erupsi Merapi diibaratkan sudah jatuh tertimpa tangga. Janji ganti rugi dari pemerintah yang hingga kemarin
BERITA TERKAIT
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh