Maftuh-Ruki Rayu JK Ikut Konvensi

Kandidat Jalani Presession

Maftuh-Ruki Rayu JK Ikut Konvensi
Maftuh-Ruki Rayu JK Ikut Konvensi

"Besok (hari ini, Red), rencananya ada tujuh atau delapan yang akan mengikuti wawancara," ujar Juru Bicara Komite Konvensi Rully Charis. Dia tidak menyebut tujuh atau delapan nama tersebut. Hanya dua tokoh yang disebutnya,  yakni Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.        

Rully menjelaskan, masa  prakonvensi tersebut merupakan perkenalan terhadap para bakal calon peserta konvensi. "Yang mau digali itu kekuatan mereka,  mindset yang bersangkutan sebagai seorang negarawan. Itu bisa dilihat dari berbagai aspek," terangnya.    

Rencananya, pengumuman dan penetapan peserta konvensi akan dilakukan pada 30 Agustus mendatang. Selanjutnya, komite akan membuat sebuah acara yang akan mempertemukan para peserta konvensi dengan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Sementara itu, empat tokoh yang mengikuti tahap  prakonvensi menyatakan kesiapannya mengikuti proses konvensi. Anies Baswedan,  misalnya, menyebut konvensi yang dilakukan Partai Demokrat sebagai hal yang positif dan perlu dilakukan oleh partai-partai lain.    

"Saya melihat ini sebagai panggilan dan tanggung jawab. Ini kehormatan, bukan soal cita-cita menjadi presiden. Ini soal melunasi janji kemerdekaan melindungi, mencerdaskan, dan membuat keadilan," ujar cucu A.R. Baswedan,  menteri penerangan pertama Indonesia.

Dalam pertemuan selama satu jam dengan komite, Anies banyak berdiskusi tentang tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia.

Endriartono menyampaikan gagasannya terkait dengan kondisi riil bangsa Indonesia yang masih banyak melakukan impor, misalnya beras. Padahal, menurut dia, Indonesia merupakan negara agraris yang seharusnya bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.     

Begitu juga potensi minyak bumi dan gas alam yang belum bisa dimaksimalkan dengan baik untuk kepentingan rakyat. "Memang tidak naif jika sudah ada capaian positif. Tapi, dengan reformasi yang sudah 15 tahun ini, rasanya masih ada yang perlu diperbaiki," katanya.

JAKARTA - Figur mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, tampaknya, memiliki daya tarik cukup kuat di mata komite konvensi calon presiden Partai Demokrat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News